Mahasiswa FPIK Unpad Menginovasikan Gerakan Ocean Young Guards Dalam Membentuk Karakter Konservasionis Generasi Muda Di Wilayah Pesisir

    Mahasiswa FPIK Unpad Menginovasikan Gerakan Ocean Young Guards Dalam Membentuk Karakter Konservasionis  Generasi Muda Di Wilayah Pesisir
    Ocean Young Guards

    CIREBON - Luas lautan di Indonesia yang sangat luas menjadi salah satu sorotan penting bagi sumber daya alam di Indonesia, menjadi tugas besar bagi para tokoh, pemerintah, tenaga pendidik dan juga mahasiswa yang menjadi agent of change di masyarakat untuk bisa menanamkan karakter konservasionis bagi generasi muda di pesisir.

    Salah satu pesisir yang menjadi sorotan adalah pesisir pantai Mundu, Cirebon, Jawa Barat. Ocean Young Guards yang berawal dari cita-cita Aidin Fitrah Bachtiar selaku mahasiswa Universitas Padjadjaran Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2020 yang dapat memenangkan kompetisi proposal proyek sosial bidang lingkungan terbaik ICN Conference 2021 di Universitas Prasetya Mulya pada 2021 lalu, tidak berhenti di proposal Aidin membentuk tim eksekusi dari proposal tersebut bernama Ocean Young Guards, dengan pembimbing Santi Rukminita A.A Dr. Rer. Nat. selaku dosen Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran juga dibantu oleh Rahmatryani Aprilia dari FPIK Universitas Padjadjaran selaku Chief Financial Officer, dan Sekretaris Arifa Asya Asyidah dari FPIK Universitas Padjadjaran. Selain tim inti dari Ocean Young Guards, kegiatan tersebut bekerja sama dengan Forum Anak Kabupaten Cirebon.

    Kegiatan Ocean Young Guards ini dilaksanakan di pesisir pantai Mundu, Cirebon, dengan sasaran siswa-siswi kelas 4 SDN 3 Mundu Pesisir. Dengan kegiatan yang memiliki 3 agenda utama yaitu Pajak (Perangi Jejak Karbon), Jaga Laut dari Sampah (Jalapah), dan My Own Mangrove, pada ketiga agenda tersebut didalamnya berisikan pengenalan dan pemahaman ketiga ekosistem laut dan pesisir (mangrove, lamun, dan terumbu karang) beserta permasalahannya serta pelaksanaan sebagai bentuk aksi nyata seperti pembersihan pantai, pembuatan ecobrick dan persemaian mangrove, dimana persemaian mangrove sendiri dilakukan bersama dengan pimpinan ekowisata mangrove di pesisir pantai Mundu pak Nursin, yang juga hadir para tokoh-tokoh instansi setempat seperti Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Bapak Camat Kecamatan Mundu, Bapak Kepala Desa Mundu Pesisir, Koordinator Wilayah Dinas Perhutanan, UPTD P5A Kecamatan Mundu, DP2KBP3A Kabupaten Cirebon dan Forum Anak Kecamatan Mundu.

    Dalam salah satu media edukasi yang diberikan, Ocean Young Guards merilis buku ilustrasi perdana yang diterbitkan dan mendapatkan ISBN dengan judul Si Bakau. Buku Si Bakau menceritakan tentang bagaimana tokoh Si Bakau sebagai pendekar ekosistem Mangrove yang melawan para penjahat yang merupakan pelaku penebangan hutan mangrove, dalam ceritanya secara tersirat memberikan pengetahuan tentang manfaat ekosistem mangrove, ancama nya dan cara pelestariannya, di mana buku tersebut dibacakan didepan anak anak yang begitu antusias dalam mendengarkan alur cerita buku tersebut.

    Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yang dimulai dari hari selasa, 18 Januari 2022 sampai hari rabu, 19 Januari 2022. siswa-siswi SDN 3 Mundu Pesisir sangatlah antusias dengan datangnya Ocean Young Guards ke sekolahnya, salah satunya adalah Ahmad Rifki Al-Ghozali yang menjadi peserta terbaik dari kelompok satu dia mengaku sangat senang dan bersemangat mengikuti kegiatan ini karena banyak hal baru yang ia dapatkan juga hadiah bagi peserta yang mau maju dan mencoba menjawab pertanyaan.

    Persemaian ini dilakukan dan dipimpin langsung oleh pak Nursin, dengan jumlah 120 bibit mangrove yang disemai. Pak Nursi berpesan : “Para generasi muda harus paham betiul dengan pentingnya mangrove di sekitar pesisir, karena itu saya sangat berterima kasih kepada Ocean Young Guards yang telah memilih dan mempercayai tempat kami untuk proyek sosial ini, dan juga semoga kedepannya bukan hanya sebatas proyek sosial saja, melainkan dengan kerja sama yang berkelanjutan baik dari Ocean Young Guards ataupun Universitas Padjadjaran.” (Fajar. A***).

    Cirebon Sumedang
    Fajar Amali Kurniawan

    Fajar Amali Kurniawan

    Artikel Sebelumnya

    Kukang Jawa Penghuni Baru di Taman Nasional...

    Artikel Berikutnya

    Macan Tutul Calon Ratu Penguasa Rimba TN...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Pelaku Pemukulan Pelajar Masih Berkeliaran, Kinerja Polsek Medan Area di Pertanyakan
    Polda Jabar Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pelanggaran Aturan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Secara Tidak Prosedural

    Ikuti Kami